Untitled 8

Sekarang saya berpikir apa gunanya seseorang menjadi orang yang jahat? Padahal hidup ini hanya ada dua pilihan; menjadi Baik atau Jahat. Kalo memang bisa memilih menjadi yang baik, kenapa masih ada orang yang memilih untuk jahat? Padahal untuk menjadi baik ataupun jahat itu sama mudahnya untuk dilakukan. Jika dilihat dari diri saya, saya merasa sudah terlambat untuk menjadi baik tapi tidak apa toh baik sama jahat sama-sama mudah untuk dilakukan, jadi saya memilih menjadi yang baik dari hari ini.

Untitled 6

Aku, Kamu, Pangrango dan Laci Lemari

Disaat sepi ini aku sadar, aku sudah menjauhimu.
Mengerti mengapa? Lantaslah harus mengerti.
Hanya kau yang mempunyai sifat seperti itu: aneh.
Jika kau ingin menemui ku, naik lah ke puncak Pangrango. Aku selalu akan ada di sana.
Jika kau tak menemuiku, turunlah lebih sedikit. Iya, di lembah Mandalawangi mungkin aku sedang bermalam dan carilah.
Jika kau tak menemuiku, mungkin aku sedang isitrahat di pos Pancangayan, cari aku di situ yang sedang kelelahan.
Jika kau tak menemuiku, pergilah ke curug Cibereum, aku sedang mandi, cari saja sampai ketemu.
Jika kau tak menemuiku juga, pulanglah dan buka laci lemarimu, ada foto kita, di situlah aku, ada di dalam kenangan. Kenangan kala itu.

Untitled 4

Akhir-akhir ini banyak yang saya lihat dari orang-orang seperti itu. Banyak dari mereka yg mengaku seorang pencinta alam. Padahal dia tidak mengerti apa sesunguhnya pecinta alam itu. Pada hakikatnya, pecinta alam itu adalah rasa bersyukur kepada Tuhan. Bukan hanya penikmat alam saja. Rasa empati untuk alam pun harus kalian pahami.